expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Selasa, 28 April 2015

TENTANG TEMPERATUR

Temperatur adalah suatu ukuran aktivitas molekul. akan tetapi, dalam termodinamika klasik kuantitas-kuantitas yang didinginkan didefinisika hanya melalui observasi makroskopik, sehingga dengan demikian definisi temperatur melalui ukuran molekular tidak dapat dipergunakan. jadi kita harus melanjutkan analisis tanpa mendefinisikan temperatur dengan sebenarnya.


kesetaraan temperatur
biarkanlah dua benda terisolasi dari lingkungannya tapi letakkan bersentuhan satu dengan yang lainnya. jika yang satu lebih panas dari pada yang lainnya, benda yang lebih panas akan menjadi lebih dingin dan benda yang lebih dingin akan lebih panas, kedua benda tersebut akan mengalami perubahan sampai semua properti mereka (misalnya, tahanan listrik) berhenti berubah. ketika hal ini terjadi, kedua benda tersebut dikatakan telah mencapai kesetimbangan termal. jadi, kita menyatakan bahwa kedua sistem memiliki temperatur yang sama jika tidak ada perubahan pada propertinya ketika kedua sistem tersebut saling bersetuhan. dengan kata lain, jika dua sistem berada dalam kesetimbangan termal temperatur keduanya dipostulasikan bernilai sama.
      ada suatu pengamatan jelas yang disebut hukum ke-nol termodinamika: jika dua sistem memiliki temperatur yang sam dengan suatu sistem ketiga, keedunanya memiliki temperatur yang sama.

skala temperatur relatif
untuk membuat suatu skala temperatur, kita memilih sejumlah subdivisi, yang disebut derajat, diantara dua titik yang tetap dan mudah diulangi, titik es dan titik uap. titik es (ice point) terjadi ketika es dan air berada dalam kesetimbangan pada tekanan 101 kPa; titik uap (steam point) terjadi ketika air cair dan uapnya berada dalam kesetimbangan pada tekanan 101 kPa. pada skala farenheit terdapat 180 derajat diantara kedua titik tersebut; pada skala celcius (yang resminya disebut centrigrade), terdapat 100 derajat. pada skala farenheit titik es diberikan 32 dan pada skala celcius diberikan nilai 0. nilai-nilai ini memungkinkan kita untuk menuliskan
TF= 9/5 tC+ 32
TC= 5/9 (tF-32)  


skala temperatur absolut
hukum kedua termodinamika memungkinkan kita untuk mendefinisikan suatu skala temperatur absolut; akan tetapi, karena saat ini kita belum memiliki hukum kedua tersebut sedangkan kita perlu segera menggunakan temperatur absolut, maka akan diberikan skala temperatur absolut empiris.
   Hubungan temperatur absolut dan relatif adalah
TF= tF+ 459,67

TC= tC+273,15
dimana subskrip "F" mengacu pada skal farenheit dan subskrip "C" kepada skala celcius. (Nilai 460 dan 273 digunakan jika tingkat akurasi yang tepat tidak digunakan jika tingkat akuarsi yang tepat tidak diperlukan). temperatur absolut pada skala farenheit diberikan dalam derajat rankine (0R) dan pada skala celcius diberikan dalam kelvin (K). catatan 300 K dibaca "300 kelvin", bukan "300 derajat kelvin". kita tidak menggunakan simbol derajat untuk temperatur yang diukur dalam kelvin.

sumber :
 termodinamika teknik edisi ke-2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar